0

Dari hati ke hati part I

Ada banyak kisah dalam kehidupan. Perjuangan dan penderitaan seringkali beriringan. Semua perjuangan dan airmata selalu berakhir dengan senyuman yang melegakan. Sepertinya barisan kalimat - kalimat ini tak cukup meluapkan semua garis kehidupan yang pernah terlewati. Tapi. rasanya aku ingin berkisah bahwa kehidupan ini terkadang tak seindah yang diharapkan. Tapi, ada seorang motivator berpendapat "kehidupan seindah yang diciptakan". Sebelum mendapatkan kalimat itu, terbesit dalam pikiran yang sering menggalau ini ternyata benar adanya. Sebelumnya hati ini terlalu yakin "apa yang kita ciptakan itu yang kita dapatkan". Dunia kita ya dunia kita. Tidak ada yang mampu atau berhak mengatur, mengubah, merenggutnya dari kita. Kebahagiaan kita adalah bagaimana kebahagiaan dalam dunia kita ini kitalah yang menciptakan. Namun, seringnya gangguan penyakit hati yang terkadang "kambuh" sewaktu - waktu kita hilang terlalu melepaskan emosi disaat - saat kita sangat lelah terhadap perilaku kehidupan sekitar yang terlalu memaksa kita untuk beradaptasi "membawa" diri kita masuk ke dalam lingkungan diluar dunia yang kita bentuk untuk diterima bukan sebagai manusia individu melainkan manusia sosial. Kadang, kita begitu hanya karena ingin merasa dianggap ada dan mendapatkan hak untuk diakui. Namun, kita tak mungkin mepertahankan keegoisan dalam diri ini hanya karena tujuan tersebut. Berbuat baik semampu yang kita bisa, karena ketulusan dan kejujuran untuk membahagiakan orang disekeliling kita. Demi mengurangi penyakit yang sayangnya manusia biasa seperti kita sering merasakan "kambuh" karena penyakit hati terkadang selalu akut dalam diri kita. Manusia pasti membutuhkan manusia lain. Dan manusia mempunyai cara khas masing - masing pribadi. Hati hanya ingin menyesuaikan mana yang mungkin bisa disesuaikan. Dan hati juga terkadang menolak mana yang tak mungkin disesuaikan. Sekali lagi "Dunia seindah yang kita ciptakan".

0 komentar:

Back to Top