0

JOgja eXotic


@Pantai Gelagah, best sunset view 
***





@Pantai Gelagah, best sunset view 
***






@Pantai Gelagah, best sunset view 
***




@Pantai Gelagah, best sunset view 
***





@Borobudur inside
***




@Borobudur 
***




@Tradisional  house in Kulon Progo







 A relief in borobudur Temple















@Marlioboro



@On the road to Pantai Bugel
***




Pantai Bugel Yogyakarta



in Pantai Bugel Yogyakarta





In Pantai Bugel Yogyakarta

                              
















@Tanah Makam






0

MAYA

Kita bertemu,, bertemu dibatas maya
Yang kadang membuatku bodoh menunggu,,
Yang kadang membuatmu salah mengarti
Sebenarnya apa ini??
Mayaku Mayamu selalu begitu, seandainya bukan
Lalu kapan nyata kan semua nya?
Lalui batas diri diruang semu tak beralih
Tak sedikitpun dilewatkan lingkar maya yang menjadi warna mimpi -mimpi
bayangmu,
Hanya bisa mengukir hingga waktu membangunkanku ditengah tidur bayang maya
Inginkan kau bertanya padaku dimana keberadaan nyataku
Inginkan kedipan ini tak berupa khayalan kesia - siaan
Membodohkan waktu yang kian menyudutkan hati ini..
ditengah - tengah maya, ya Tuhan
jangan pertemukan jika hanya akan jadi mimpi selamanya,
Salah jika kami berharap setelahnya.
by : PM
0

Sikap Guru terhadap Siswa Remaja


:
Masa remaja merupakan masa transisi siswa dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa. Banyak tantangan yang dihadapi oleh seorang guru dalam melewati masa – masa ini. Karena siswa masih dalam tahap pencarian jati diri sehingga sering mengalami gejolak pribadi yang tidak menentu. Emosional dan psikologinya juga sangat bergantung terhadap lingkungan sekitarnya. Biasanya masa – masa ini lebih banyak terjadi pada saat masa SMP atau SMA. Pada masa ini juga siswa sedang berkembang untuk menjadi pribadi yang matang dan mandiri, karena penting bagi mereka pada masa ini untuk memikirkan kelanjutan masa depannya. Sehingga diperlukan bimbingan dan arahan dari gurunya masing – masing. Oleh karena itu, kita sebagai guru yang pernah melewati masa remaja juga harus pandai memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan dan mereka perlukan, karena memang masa remaja sangat rentan perkembangannya.
Masa remaja (usia 12 sampai dengan 21 tahun) terdapat beberapa fase (Monks, 1985), fase remaja awal (usia 12 tahun sampai dengan 1-0 tahun), remaja pertengahan (usia 15 tahun sampai dengan 18 tahun) masa remaja akhir (usia 18 sampai dengan 21 tahun) dan di antaranya juga terdapat fase pubertas yang merupakan fase yang sangat singkat dan terkadang menjadi masalah tersendiri bagi remaja dalam menghadapinya.
Fase pubertas ini berkisar dari usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 16 tahun dan setiap individu memiliki variasi tersendiri. Bisa diperkirakan bahwa [ada umur tesebut siswa lebih banyak menhabiskan waktunya disekolah, dan sangat disayangkan bila ternyata siswa dihadapkan dengan lingkungan sekolah yang suasananya tidak kondusif sekali bagi perkembangan pribadi siswa itu sendiri. Dan bisa terlihat dengan jelas sekali bagaimana siswa kita tersebut dengan perkembangannya pada masa remaja. Sehingga diperlukan sekali peran guru sebagai orang kedua di sekolah, karena peranan kita merupakan tanggung jawab besar yang diberikan oleh orang tua kepada kita akan dibentuk seperti apakah murid kita.
Guru haruslah memahami setiap perubahan yang dialami oleh murid – muridnya. Apapun yang menjadi kegiatan murid merupakan sorotan bagi guru untuk bisa meninjau dan menilai setiap perubahan yang dialami oleh muridnya.Namun, sudah seharusnya bahwa diperlukan pemahaman yang berlandaskan ilmu sosial, psikologi dan moral karena kita tidak begitu dengan mudahnya memutuskan kesimpulan terhadap sikap siswa yang berkaitan dengan perkembangannya sebagai remaja. Karena sebenarnya perkembangan psikis murid kita lebih besar dipengaruhi oleh lingkungan termasuk dari kita sebagai guru, sehingga perlu bagi guru untuk bisa melakukan kontak jiwa terhadap muridnya. Suasana yang diciptakan juga harus lebih transparan dan nyaman karena dengan ini kontak jiwa yang diinginkan dapat tercapai dengan mudah. Karena murid telah nyaman bersama kita, dengan begitu siswa akan terbuka terhadap masalah – masalah yang dialaminya sehingga pemikiran kita mampu mengiringi perkembangan psikologi yang membuat hari – harinya bergolak.
Namun terlepas dari peran guru, juga terdapat pengaruh besar lainnya yang juga mengikuti perkembangan murid – murid kita, yaitu peran orang tua, teman sebaya dan juga segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas murid. Dari kesemua dukungan, peran keluarga merupakan peran utama yang diperlukan oleh murid selama masa remajanya. Karena keluarga yang paling mengetahui mengenai dirinya secara lebih dan akan lebih mudah memahami keinginan anaknya ketimbang guru di sekolah. Dan peran guru di sini juga terbantu jika adanya hubungan yang baik antara orang tua murid. Karena keterbukaan terhadap permasalahan murid juga tidak datang hanya dari murid tersebut saja tetapi juga dari berbagai kalangan termasuk keluarga.
Sudah menjadi kewajiban bagi guru untuk dapat mendidik anak muridnya untuk memiliki kepribadian dan moral yang baik. Guru sebagai mediator dan fasilitator terhadap hal ini selain itu juga, guru sebagai inspirator artinya bahwa guru merupakan sosok yang ditiru dan menjadi objek utama dari siswanya. Sehingga tidak mengherankan jika kepribadian itu sendiri haruslah dimulai dari gurunya lebih dahulu. Selain itu juga, sekolah juga haruslah mengkondusifkan lingkungan yang baik untuk  mendukung pembentukan karakter yang baik terhadap siswanya. Karena jika lingkungan pun baik maka murid – muridnya juga akan mengiringi lingkungan yang ada.
0

Gallery PKL















0

Sungai Musi

Mengamati pencemaran dan kondisi Sungai Musi dan sekitarnya. Sepanjang Sungai Musi tepatnya sekitar pelabuhan Tangga Buntung, suasana disibukkan dengan adanya mobil - mobil yang akan menyebrang sungai menggunakan kapal motor dan banyak kesibukan orang - orang beraktivitas sehari - hari. banyak pemukiman penduduk disekitar dan pinggiran sungai. Maka dari itu memungkinkan untuk terjadinya pencemaran.







Adanya rumah - rumah penduduk disekitar Sungai Musi membuat keadaaan air sungai menjadi tercemar. Apa Buktinya?? Sampah plastik, dan kegiatan mencuci pakaian dan mandi pun dilakukan di sekitar sungai, patinya mereka melakukannya tanpa memperhatikan efek yang ditimbulkan pada air sungai yang menjadi sumber utama kehidupan
untuk mereka. Sehingga, sungai Musi nampak luarnya saja bersih dan bebas dari apapun namun belum tentu yang sebenarnya. Selain itu juga masih dijumpai adanya enceng gondok yang merupaka salah satu polutan air salah satunya Aungai Musi, namun jumlahnya tidak mengganggu debit iar sungai Musi yang terlalu berarti. Namun bila dibiarkan akan menjadi polutan besar,
0

share


Masing - masing pribadi berbeda . Dan setiap orang memperlakukan dirinya pun berbeda, apalagi memperlakukan orang lain. Terkadang kita terlalu melewatkan bagian dan momen saat orang lain memperlakukan kita dengan sepantasnya. Sangat disayang ketika kita terlalu tidak memikirkan hal ini. Bukan mengapa, namun justru remehan dan sikap "sebelah mata" orang lain terhadap kita sudah melekat dalam diri kita. Padahala kita butuh dihargai dan dihormati juga bukan??
Manusia memang tempat salah dan kesalahan yang berulang - ulang alias lupa. Lupa terhadap khilaf dan lupa terhadap diri dan lupa terhadap orang lain. 


Terkadang kita butuh penghargaan dan rasa disenangi orang lain, tapi jika pun tidak diperlakukan demikian bukan berarti kita dibenci kan?? tapi bukan juga orang tidak memberi respon hanya mungkin bingung harus bagaimana. Tapi itu meng"galau"kan jiwa dan pikiran seperti apa kita dimata orang??

Semoga Allah selalu melimpahkan butir - butir keridhoanNya untuk berbuat kebaikan aaamiin.
0

Lapisan Kulit

Bagian - Bagian dari Kulit

Lapisan -Lapisan Jaringan Kulit
A. Epidermis 
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.

B. Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

C. Jaringan Subkutan
Lapisan langsung dibawah dermis. Banyak emnghasilkan Liposit yaitu sel penghasil lemak. Banyak terdapat jaringan saraf, pembuluh darah dan limf.

0

Preparat Kulit

KULIT


Dan yang kali ini adalah preparat jaringan kulit dengan perbesaran 100x. Pada perbesaran ini kita bisa melihat banyak lapisan yang ada pada kulit, seperti epidermis, dermis. Dan setelah lapisan basal, ada lapisan dermis dengan jaringan lemaknya. Foto preparat ini hanya sebatas memperlihatkan bagaimana struktur kulit itu. Untuk lebih lanjutnya postingan mengenai bagian - bagian yang ada akan di upload.

0

Preparat Bile Duct / Saluran Empedu

Bile Duct / Saluran Empedu
ini merupakan bagian dari sistem pencernaan. Saluran empedu (Bahasa Inggrisbile duct) dalam istilah anatomi, adalah struktur-struktur berbentuk tabung panjang yang membawaempedu. Empedu diperlukan untuk pencernaan makanan dan disekresikan oleh hati melalui duktus hepatikus (hepatic duct). Saluran ini akan bergabung dengan duktus sistikus (cystic duct - membawa empedu keluar masuk kantung empedu) untuk membentuk suatu saluran empedu besar menuju usus.Kalau boleh di analogikan supaya mudah memahami, bentuknya hampir serupa dengan donat.
0

My First BLOwing Candle




                               
Yuhuuu. Baru posting sekarang. Udah lama banget gak posting disini. Mana cerpen yang dibahas juga belom selesai, tugas banyak dan modem yang kering kerontang karena gakada pulsanya. Tapi, kesempetan yang so special  aku mau postingin saat bahagia di hari ultah aku. Untuk pertama kalinya ( haha..) hari ulang tahun ku niup lilin merah kecil yang cantik banget . luar biasa ya temen – temenku ini, kejutannya juga mengesankan. Bagimana gak?  Jangankan sahabat, orang tua dan kakak – adikkku gak ada tuh dirayain kaya gini. Tapi bersyukur banget diaksih kesempatan untuk mencicipi hal kecil yang luar biasa indah ini.
Hari ulang tahunku ini, tepatnya tanggal 22 Maret kemarin. Kebetulan dihari kuliah mau gak mau kebanjiran ucapan “HAPPY BIRTHDAY”. Seneng nya luar biasa (alhamdulillah ... :D ), KENAPA? Paling gak ada sekitar 40 orang ngucapin pagi itu. Hhuuhu kebayang gak sih...??
Tapi ya dari sekian 40 orang diantaranya gak ada yang si special in myn heart. Entah ya mungkin sombong banget. Tapi so what lah cukup tahu aja. Yang pasti harapannya, semoga Allah selalu merahmati diri ini atas segala hal dan Allah selalu mencintaiku, dan akupun juga lebih mencintai Allah. Enakkan kalo Yang Maha Cinta udah mencintai kita? Apalagi rahmat-Nya udah membanjiri kita bawaannya syukur alhamdulillah deh J .
       
0

Faktor - Faktor Masalah Interaksi Sosial

FAKTOR – FAKTOR INTERAKSI SOSIAL
*     Imitasi
 Otto Larson (1968), bahwa 56% karakter dalam acara televisi anak mencapai tujuannya melalui tindakan kekerasan.

Kita dapat melihat secara nyata pengaruh demikian pada tahun 1970-an ketika para pemuda/remaja meniru rambut panjang dan pakaian The Beatles.  Pada tahun 1990-an banyak wanita meniru rambut Lady Di (Diana, isteri Charles). Di kalangan anak-anak pengaruhnya lebih nyata. Ketika ramainya tayangan filmSuperman, banyak anak-anak berpakaian seperti Superman dan meniru gaya terbangnya, demikian juga ketiga Batman populer. Sekarang anak-anak biasa meniruThe Rock!

Kasus : Minggu lalu harian Tribun Jabar memuat berita utama ‘Bocah Tewas Usai “Smackdown”.’ Peristiwa yang mengejutkan ini disusul dengan beberapa ulasan di TV mengenai korban-korban lainnya ditempat lain seperti tulang patah, memar-memar, sampai gegar otak. Mengejutkan sekali karena melalui tayangan itu kita melihat bahwa ternyata penggemar tayangan Smackdown di TV itu sudah luas ditonton anak-anak, bahkan play station ‘Smackdown’ juga sudah leluasa dijual dipedagang kakalima seharga Cuma 5 ribuan, bahkan kartu-kartu bergambar para pahlawan Smackdown dan poster-poster besar bisa tertempel dikamar anak-anak.

Kasus ini menandakan bahwa proses imitasi juga dipengaruhi oleh media yang mendukung terjadinya proses imitasi/peniruan. Dan kesalahannya adalah imitasi berlangsung untuk hal – hla yang negatif.
Anak usia 2-3 tahun mulai mewujudkan tingkah laku dari apa yang mereka amati pada anggota keluarga yang lain. Ia menyimpan ingatan tentang tindakan dan peristiwa yang dilihat dalam benaknya dan mengeluarkannya kembali untuk ditiru di kemudian hari.  Tugas Anda yang utama adalah menjadi model perilaku terbaik bagi si kecil.

*     Empati / Simpati
                           “Tangan di Atas Lebih Baik dari pada Tangan di Bawah”, begitulah mungkin kata – kata nasihat yang tidak asing lagi terdengar. Itu merupakan salah satu bentuk empati / simpat kita pada orang lain.  Seperti pada gambar tampak
Seorang anak tengah memberikan sedekahj kepada orang cacat dipinggir jalan. Itu merupakan salah satu bentuk empati
                Yang ia berikan pada orang lain. Atau seorang anak yang memiliki seekor hewan peliharaan berarti si anak harus mampu belajar bertanggung jawab memberi makan dan minum hewan peliharaannya ini adalah cara untuk belajar mengelola empatinya kelak. Termasuk hobinya bercocok tanam. Berbicara dengan tanaman, memberinya pupuk dan tak lupa rutin menyiraminya, adalah langkah pembelajaran empati yang bisa diterapkan kepada anak.


*     Sugesti
Seorang murid yang selalu dihina dan direndahkan oleh gurunya dengan kalimat-kalimat yang menyudutkan (mis: “ Bodoh banget jadi anak, kamu malas sekali kalau masih malas jangan sekolah“) kata – kata yang menjatuhkan justru qsssakan menjadi murid yang rendah diri, susah mengerjakan soal dan mencerna pelajaran serta akan menjadi murid yang nakal. Akan berbeda hasilnya jika sang murid selalu didukung oleh guru dengan sepenuh dan setulus hati, diberi semangat dan diberi kata-kata positif yang berkonotasi baik, maka niscaya sang murid akan menjadi murid yang baik, pintar, pandai dan tidak nakal. Juga contoh lain tentang pelajaran matematika, seorang murid yang menganggap bahwa pelajaran Matematika itu adalah momok menakutkan, susah, rumit dan sudah illfeel sebelum mencoba maka hasilnya adalah murid tersebut tidak akan pernah menguasai pelajaran Matematika. Sebaliknya, jika sang murid menganggap bahwa pelajaran Matematika itu menyenangkan, mudah -dalam arti- dipelajari, dan mau berusaha untuk mencoba, niscaya murid tersebut akan menguasai dan bisa mengerjakan soal-soal pelajaran Matematika. Pernah dengar hipnoterapi? itu juga menggunakan efek dari sugesti.

*     Identifikasi

Seseorang cenderung meng’identifikasi’kan (menyamakan) dirinya dengan mereka yang dihargai, dihormati dan diidolakan, dan sebagai konsekwensinya seseorang akan dipengaruhi perilaku tokoh idola itu. Seseorang ingin berperilaku seperti tokoh yang dilihatnya dan ingin berbuat dan apa yang difikirkan dan diperbuat oleh idolanya.

 Identifikasi adalah tingkat yang lebih dalam dari imitasi. Kalau imitasi hanya meniru perilaku luar seperti dandanan pakaian dan rambut, identifikasi lebih dalam menyangkut mengidap mentalitas dibalik perilaku lahir itu, jadi gaya rambut dan pakaian yang ditiru itu bukan sekedar ikut-ikutan tetapi memang sudah menjadi bagian dari perilakunya sendiri.

Perampokan, pemerkosaan, dan kejahatan seksual lainnya juga makin banyak terjadi justru karena kisah-kisah kriminalitas yang sebenarnya ingin mengingatkan pemirsa akan terjadinya kejahatan yang perlu dihindari, namun banyak pemirsa bukan menangkap pesan itu tetapi meniru dan mengidentifikasikan dirinya dengan perilaku kejahatan kriminal tersebut. Kita bisa melihat kawin-cerai dan perselingkuhan yang banyak menjadi tema telenovela dan sinetron di tanah air
sekarang sudah menjadi bagian hidup para selebriti dan ujung-ujungnya mempengaruhi pemirsa.
Yang lebih sulit lagi dalam mengatasi hal ini adalah karena adanya fakta melalui penelitian bahwa peniruan maupun identifikasi banyak terjadi pada mereka yang memang memiliki sifat mentalitas yang sama dengan tokoh yang diidolakan
Back to Top